untuk memecah belah kekuatan rakyat indonesia voc melakukan siasat
Belandaharus menggempur Aceh dengan kekerasan dan senjata. Untuk memasuki fase ini dan memimpin perang melawan rakyat Aceh, diangkatlah gubernur militer yang baru yakni van Heutsz (1898-1904) menggantikan van Vliet. Genderang perang dengan kekerasan di mulai tahun 1899. Perang ini berlangsung 10 tahun.
Merekadikenal dengan sebutan Heeren Zeventien. Dari situlah awal cerita VOC dalam menguasai rempah - rempah Indonesia. Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut sejarah VOC di Indonesia, mengetahui apa saja yang mereka lakukan sehingga mereka dapat berkembang yang kemudian dapat bangkrut dan akhirnya dibubarkan.
VOCmengeluarkan kebijakan-kebijakan bagi rakyat Indonesia pada masa itu. Beberapa kebijakan yang dibuat VOC diantaranya: VOC berkuasa atas pelabuhan dan membangun benteng untuk melakukan monopoli perdagangan. Melakukan politik pecah belah/ adu domba (devide et impera) untuk memecah belah kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Berdasarkanhasil penelitian itu, lalu dilakukan langkah-langkah yang jitu, yaitu dengan menggunakan taktik memecah belah kekuatan yang ada di kalangan rakyat Aceh. Kaum ulama yang memimpin pertempuran harus dihadapi dengan kekuatan senjata, sedangkan para bangsawan dibuka kesempatan untuk masuk ke dalam kelompok pamongpraja di lingkungan
Kembalipada pernyatan awal, 21 oktober 1628 hampir seluruh pasukan VOC di Batavia dikerahkan untuk Melakukan serangan pada Mataram, kekuatan pasukan VOC itu sekitar 2.866 serdadu. Komandannya Letkol Jacques le Febvre. Pasukan kompeni dibagi menjadi beberapa kelompok pasukan yang bertugas menyerang pasukan Ukur dan Sumedang antara ialah:
9Kebijakan VOC di Indonesia Dalam Berbagai Bidang. written by Nila Pratiwi. Sejarah VOC Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602 yang merupakan perkumpulan dagang orang-orang Belanda, perkumpulan ini bertujuan ingin memonopoli aktivitas perdagangan di Asia. Dalam pelaksanaannya, VOC tidak hanya memiliki kebebasan
Setelahperdagangannya maju, VOC mulai melakukan penjajahan. Mereka memecah belah kekuatan rakyat dengan mengadu domba. Siasat ini disebut "devide et impera". Tindakan sewenang-wenang VOC ini membuat marah bangsa Indonesia. Perlawanan terhadap Belanda pun di mulai. Contohnya perlawana dari rakyat Kerajaan Mataram dan Banten.
Hubungandagang hanya diperbolehkan dengan Belanda. Belanda menjalankan siasat pengepungan mulai masuk tahun 1837 terhadap Benteng Bonjol. Akhirnya, Benteng Bonjol berhasil dilumpuhkan oleh Belanda. Selanjutnya, Belanda mengajak berunding kaum Paderi yang berujung padapenangkapan Tuanku Imam Bonjol (25 Oktober 1837).
3 Siasat Divide et Impera Sering Digunakan Buat Memecah Belah Rakyat Indonesia. Dok: De intocht van Napoleon te Amsterdam, 9 Oktober 1811 oleh Mattheus Ignatius van Bree / Public Domain. Buat Sobat Zenius yang nggak tau divide et impera, itu bukan nama mantra sihir dalam Harry Potter yah.
Dalamkonteks ini, gue nggak sepakat dengan pernyataan bahwa siasat ini sering digunakan untuk memecah belah rakyat Indonesia. Alasannya ya simpel, lagi-lagi ya karena pas jaman segitu emang belum ada rakyat Indonesia yang bersatu! Boro-boro kenal istilah Indonesia, merasa sebagai satu kesatuan aja nggak ada.
.
untuk memecah belah kekuatan rakyat indonesia voc melakukan siasat